Salam Penulis :
Diluaran sana banyak sekali kabar burung yang beredar tentang seksualitas, akan lebih menarik bila kita mencoba untuk menilai apakah mitos-mitos tersebut benar atau salah.
1. Melakukan hubungan seks dengan pacar adalah bukti cinta
Secara rasional hal tersebut sama sekali tidak logis, karena membuktikan rasa cinta pada pacar kita tidak harus dengan melakukan hubungan seks, karena seperti yang kita ketahui bersama, pada usia remaja organ reproduksi kita belum siap untuk melakukan hubungan seksual, selain itu apabila kebobolan bisa menyebabkan terjadinya KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan). Selain sangat mengecewakan keluarga dan orang tua, KTD juga akan menghancurkan masa depan kita.
2.Hubungan seks pertama kali selalu ditandai dengan keluarnya darah dari vagina
Keluarnya darah dari vagina bukanlah berarti perempuan tersebut baru pertama kali melakukan hubungan seksual, karena keluarnya darah dari vagina terjadi karena belum siapnya organ reproduksi untuk melakukan hubungan seksual. Jadi, walaupun perempuan tersebut sebelumnya sudah pernah melakukan hubungan seksual memungkinkan untuk mengeluarkan darah dari vaginanya karena ketidaksiapan organ reproduksi pada saat orang tersebut melakukan hubungan seksual lagi.
3. Selaput darah yang robek berarti sudah pernah melakukan hubungan seksual atau tidak perawan
Tentu saja tidak benar, karena selaput darah pada wanita bisa robek karena terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak disengaja, misalnya : seorang perempuan selaput darahnya robek karena terbentur lapak sepeda, olahragawati juga ada yang selaput darahnya robek karena aktivitas olahraganya, dan kecelakaan-kecelakaan lain yang bukan karena melakukan hubungan seksual.
4. Loncat-loncat setelah melakukan hubungan seksual dapat mencegah terjadinya kehamilan
Hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan, ketika melakukan hubungan seksual 120 juta sel sperma masuk melalui organ reproduksi wanita (vagina) dan menembus dinding ovarium dan menuju sel telur (ovum), dengan melakukan loncat-loncat tidak akan mengeluarkan sperma tersebut. Jadi, mitos tersebut tidak dapat dibenarkan.
5. Dorongan seksual laki-laki lebih besar daripada perempuan dan Perempuan yang dadanya besar dorongan seksualnya juga besar
Kedua mitos tersebut sangat tidak benar, kedua hal tersebut bukanlah dipengaruhi oleh jenis kelamin maupun fisik, melainkan dipengaruhi oleh hormon. Apabila produksi hormonnya banyak maka dorongan seksualnya akan besar.
Devi Frida_Peer Educator_Kisara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar