Jumat, 29 April 2011

Mios-Mitos Seksual dan Kebenarannya

Salam Penulis :


Salam sehat remaja Indonesiaku! Apakah teman-teman yang sedang membaca artikel ini adalah remaja? Iaappp...! benar sekali, teman-teman yg berusia 10-24 tahun tergolong dalam kategori remaja. Teman-teman remaja Indonesia adalah penerus generasi bangsa, harapan bangsa ini ada di tangan kita, jadi kita sebagai remaja perlulah melakukan tindakan-tindakan positif yang dapat meningkatkan kualitas generasi muda. Nah, salah satu hal yang terpenting yang harus kita ketahui adalah kesehatan diri utamanya kesehatan reproduksi. Edukasi tentang kesehatan reproduksi penting untuk kita, karena dengan mengetahui hal-hal yang benar maka kita dapat melakukan yang terbaik, dan tidak lagi ragu ataupun dipusingkan oleh mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Sebelum melangkah lebih jauh lagi, rasa malu pada teman-teman remaja perlu dihilangkan terutama perasaan tabu terhadap hal-hal umum yang selalu berada dalam ruang lingkup kita seperti seks, organ reproduksi, orientasi seksual,dan lain sebagainya, karena hal-hal tersebut merupakan sarana edukasi dan bukanlah hal negatif. Walaupun masih banyak remaja yang merasa menghindar dan pura-pura tidak tahu tentang seks, saya harap teman-teman bukanlah salah satunya.

Diluaran sana banyak sekali kabar burung yang beredar tentang seksualitas, akan lebih menarik bila kita mencoba untuk menilai apakah mitos-mitos tersebut benar atau salah.

1. Melakukan hubungan seks dengan pacar adalah bukti cinta
Secara rasional hal tersebut sama sekali tidak logis, karena membuktikan rasa cinta pada pacar kita tidak harus dengan melakukan hubungan seks, karena seperti yang kita ketahui bersama, pada usia remaja organ reproduksi kita belum siap untuk melakukan hubungan seksual, selain itu apabila kebobolan bisa menyebabkan terjadinya KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan). Selain sangat mengecewakan keluarga dan orang tua, KTD juga akan menghancurkan masa depan kita.

2.Hubungan seks pertama kali selalu ditandai dengan keluarnya darah dari vagina
Keluarnya darah dari vagina bukanlah berarti perempuan tersebut baru pertama kali melakukan hubungan seksual, karena keluarnya darah dari vagina terjadi karena belum siapnya organ reproduksi untuk melakukan hubungan seksual. Jadi, walaupun perempuan tersebut sebelumnya sudah pernah melakukan hubungan seksual memungkinkan untuk mengeluarkan darah dari vaginanya karena ketidaksiapan organ reproduksi pada saat orang tersebut melakukan hubungan seksual lagi. 

3. Selaput darah yang robek berarti sudah pernah melakukan hubungan seksual atau tidak perawan 
Tentu saja tidak benar, karena selaput darah pada wanita bisa robek karena terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak disengaja, misalnya : seorang perempuan selaput darahnya robek karena terbentur lapak sepeda, olahragawati juga ada yang selaput darahnya robek karena aktivitas olahraganya, dan kecelakaan-kecelakaan lain yang bukan karena melakukan hubungan seksual.

4. Loncat-loncat setelah melakukan hubungan seksual dapat mencegah terjadinya kehamilan 
Hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan, ketika melakukan hubungan seksual 120 juta sel sperma masuk melalui organ reproduksi wanita (vagina) dan menembus dinding ovarium dan menuju sel telur (ovum), dengan melakukan loncat-loncat tidak akan mengeluarkan sperma tersebut. Jadi, mitos tersebut tidak dapat dibenarkan.

5. Dorongan seksual laki-laki lebih besar daripada perempuan dan Perempuan yang dadanya besar dorongan seksualnya juga besar 
Kedua mitos tersebut sangat tidak benar, kedua hal tersebut bukanlah dipengaruhi oleh jenis kelamin maupun fisik, melainkan dipengaruhi oleh hormon. Apabila produksi hormonnya banyak maka dorongan seksualnya akan besar.

Setelah mengulas sedikit tentang mitos-mitos seksual diatas, diharapkan dapat menambah wawasan teman-teman sehingga dapat mempersuasi teman-teman yang lainnya ataupun dapat bermanfaat bagi diri sendiri. Lakukanlah apa yang teman-teman remaja ingin lakukan, karena remaja adalah tahapan hidup yang terindah, tetapi tetap utamakan jaga kesehatan reproduksi teman-teman agar tidak menyesal dikemudian hari.

Devi Frida_Peer Educator_Kisara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar